Review Implementasi Komputer Grid
Saya akan
mereview paper tentang Implementasi dan Integrasi Aplikasi Learning
Management System dan Grid Computing untuk Meningkatkan Efektifitas Online
Course yang telah dilakukan oleh Riri Fitri Sari dan Chairu Ferdiansyah
guna memenuhi tugas softskill.
1.
Latar
Belakang
Sesuai dengan berkembangnya kebutuhan pada
sestem e-learning yang terintegrasi
dan reliable, saat ini banyak
aplikasi LMS (komersial maupun opensource) yang dikembangkan untuk mendukung
sistem pengajaran. Umumnya setiap aplikasi tersebut dikembangkan secara berbeda
sehingga sangat sulit untuk mengintegrasikannya agar dapat saling melengkapi
satu sama lain. Dilain pihak, masing-masing aplikasi LMS tersebut berpotensi
untuk dapat saling melengkapi.
Oleh karena itu, diperlukan standarisasi
sebagai panduan dalam proses pengembangannya agar interoperabilitas pada
aplikasi LMS dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Grid Computing adalah
sarana untuk memanfaatkan sumber daya yang terdistribusi menyelesaikan masalah
komputasi yang kompleks dan membutuhkan sumber daya komputasi yang kompleks.
Grid computing memiliki potensi yang
sangat besar untuk dapat membantu proses belajar terutama untuk
aplikasi-aplikasi yang membutuhkan daya komputasi yang sangat besar. Aplikasi - aplikasi yang dapat memanfaatkan
infrastruktur grid seperti ini sangat beragam. Sebagai contoh, misalnya untuk
melakukan simulasi terhadap masalah - masalah
kompleks, penyediaan database yang besar untuk sains, atau bahkan untuk
melakukan proses rendering gambar 3D, dsb.
2. Metode
Metode yang
digunakan oleh penulis yaitu dengan pengembangan aplikasi LMS
dan grid computing untuk lingkungan belajar online dengan memanfaatkan Modular
Object Oriented Learning Environment (MOODLE), Access Grid, dan Alchemi. Selain
itu disajikan pula hasil yang diperoleh dari proses evaluasi terhadap seluruh
sistem yang tersebut.
Proses implementasi dilakukan dengan
mengintegrasikan MOODLE dengan Access Grid dan Alchemi. Gambar 1 menunjukkan hasil implementasi
situs elearning pada Access Grid yang telah dilakukan. MOODLE dipilih untuk
proses implementasi e-learning karena aplikasi ini memiliki dokumentasi yang
baik sehingga memudahkan pengembangannya lebih lanjut. Disamping itu, fasilitas
pendukung pada MOODLE tergolong sangat lengkap untuk membangun sebuah portal e-learning.
Penambahan fasilitas literature pada
MOODLE saat melakukan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi
fasilitas-fasilitas yang telah tersedia pada MOODLE.
3.
Analisis
Evaluasi terhadap performa sistem yang
telah dibangun dengan menggunakan MOODLE, Access Grid, dan Alchemi bertujuan
untuk mengetahui performansi dan efisiensi ketiganya pada saat diintegrasikan.
Untuk tujuan pengamatan konektifitas dan data transfer rate pada saat mengakses
portal e-learning, dengan meperbandingkan Access Grid dengan internet explorer
(IE). Untuk sistem komunikasinya, Net Meeting digunakan sebagai pembanding
fasilitas video conference pada Access Grid.
Dari penelitian yang telah dilakukan, rata - rata waktu yang
diperlukan untuk mengakses portal e-learning
yang dibuat dengan confidence interval
95% adalah antara 40.26 and 44.21 detik sementar delay transmisi adalah antara 0.26 – 0.28 detik. Rata-rata
transmisi data untuk 20 pengujian adalah sebesar 3.69 paket/det dan rata-rata throughput-nya adalah 0.014 Mbit/det.
Gambar 5 adalah grafik yang dihasilkan dari pengujian delay transmisi dan kecepatan akses melalui IE.
Untuk pengujian yang sama dengan
menggunakan Access Grid, tools ini memberikan hasil yang lebih baik dalam hal
melakukan akses portal e-learning. Untuk confidence interval 95%, rata-rata
waktu akses dengan menggunakan fasilitas applications session pada Access Grid
adalah antara 17.47 – 27.78 detik dan delay transmisi adalah antara 0.28 – 0.44
detik dengan rata-rata throughput 0.027 Mbit/s dan data rate transmission
sebesar 4.24 pakets/det. Gambar 6 memperlihatkan grafik yang dihasilkan pada
pengujian ini.
Meskipun Access Grid memiliki performa
yang baik dalam hal melakukan pengaksesan, aplikasi ini juga memiliki
permasalahan yang cukup signifikan. Access
Grid memerlukan tambahan waktu pada saat mengeksekusi kedua aplikasinya
tersebut.
Selain dua aplikasi ini, pengujian dengan
Access Grid juga dilakukan untuk mengamati kemampuannya dalam hal video
conference. Hal ini dilakukan dengan membandingkannya dengan Net Meeting.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua buah komputar yaitu PC WS05 dan
WS06. Lama waktu setiap pengambilan datanya adalah 30 detik. Pengujian ini
menunjukkan bahwa Access Grid juga memiliki performa yang lebih baik untuk
video conference disbanding pengujian
dengan menggunakan Net Meeting menunjukkan hasil yang lebih buruk.
4. Kesimpulan
Kesimpulannya,
menurut saya, dalam pengujian video streaming pada Access Grid
menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan Net Meeting. Tetapi, dalam pengujian performa, memang Access Grid
memiliki performa yang baik, tetapi kekurangannya yaitu membutuhkan waktu lebih
pada saat mengeksekusi. Maka, diperlukan solusi dalam pemecahanan masalah
tersebut, karena tambahan waktu pada saat start up time-nya
memperlambat waktu akses apabila dilakukan melalui aplikasi ini.
Komentar
Posting Komentar